Selasa, 27 Desember 2011

Info Pengertian Sehat

  • Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, rohani dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  • Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
1.       Kesehatan Jasmani
Sehat Jasmani berarti perkembangan tubuhnya baik, senantiasa bugar, dan tidak mudah terkena penyakit. Kesehatan Jasmani manusia berhubungan dengan keadaan organ-organ tubuhnya. Menurut Soedjatmo Soemowardojo, seseorang dapat dikatakan sehat apabila organ-organ tubuhnya berfungsi secara normal baik pada saat dia bekerja maupun saat istirahat.
Maka berdasarkan fungsi organ tubuh ini, setidaknya ada dua kategori sehat:
  • Sehat Statis, yakni keadaan fungsi organ/alat tubuhnya berjalan normal dalam keadaan dia istirahat.
  • Sehat Dinamis, yakni keadaan organ/alat tubuhnya berfungsi normal pada saat dia bekerja dan dapat pulih kembali dengan cepat. Perihal ini tentunya memerlukan kekuatan otot, daya tahan dan ketangkasan dalam diri seseorang. Orang yang masuk dalam kategori sehat dinamis ini, berarti sehat Statis, tapi tidak sebaliknya.
2.      Kesehatan Rohani
Sehat rohani berarti keadaan sejahtera pikiran dan mental sehingga senantiasa bersemangat dalam beraktivitas. Orang yang sehat rohani tidak akan muda mengalami stress parah dan mampu mendayagunakan kemampuan berpikirnya ke arah hal-hal yang positif dan produktif.
3.      Kesehatan Sosial
Sehat secara sosial berarti kemampuan seseorang meningkatkan taraf kehidupan keluarganya dengan cara bekerja, bersosialisasi, beristirahat dan berekreasi secara proporsional dan berimbang.
POLA HIDUP SEHAT
Secara sederhana, pola hidup sehat dapat dipahami sebagai upaya dan/atau kegiatan untuk menjalankan kehidupan yang sehat.

Sebagai bentuk dari proses tumbuh dan berkembang, manusia memerlukan pola hidup sehat untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat  hidup lebih lama dengan sehat dan mandiri. Kehidupan yang lebih baik juga nantinya akan didapat jika manusia mampu memenuhi kebutuhan tubuhnya dengan sumber makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi bahan makanan kimia yang dapat merusak fungsi organ tubuh mereka.
Berbicara tentang pola hidup sehat, hal ini tidak hanya memfokuskan pada sumber makanan sehat, namun juga terkait dengan kebiasaan sehat dalam menjalani kehidupan serta tidak kalah penting adalah kepemilikan pola pikir positif. Manusia yang memandang kehidupan dengan lebih optimis, diyakini sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan yang pada akhirnya membebaskan mereka dari beban pikiran yang mungkin dialaminya sehingga mampu menghindarkan penyakit yang biasanya juga disebabkan oleh munculnya beban pikiran, stres, dan kecemasaan dalam kehidupan mereka.
Untuk memulai cara hidup yang sehat, dapat dilakukan beberapa kegiatan berikut:
1.       Olahraga teratur.
Setidaknya seseorang harus berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Namun, apabila aktivitas sangat padat, luangkan waktu untuk berolahraga minimal 2 kali dalam setiap minggunya.
2.      Mengonsumsi Air Putih.
90 % tubuh manusia terdiri dari cairan. Maka air menjadi kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi dalam rangka menjaga kesehatan tubuhnya. Dalam sehari semalam, minimal seseorang mengonsumi air putih sebanyak 3 liter. Untuk konsumsi air minum menurut Departemen Kesehatan RI, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Selain makanan, air sangat diperlukan oleh tubuh kita. Seseorang yang kekurangan makan masih dapat bertahan sampai beberapa hari, tapi kekurangan air bisa berakibat fatal, karena air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Kandungan air dalam tubuh manusia pada otak 83%, ginjal 82%, jantung 79%, paru-paru 80%, tulang 22%, dan darah 90%. Bila kandungan air dalam masing-masing organ tersebut tetap dipertahankan sesuai kebutuhan, maka organ tersebut akan tetap sehat. Sebaliknya bila menurun, fungsinya juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll.
Untunglah tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.
3.      Konsumsi Makanan Sehat.
Makanan sehat tidak identik dengan makanan mahal. Yang perlu diperhatikan dari makanan kita adalah soal kandungan dan cara mengonsumsinya. Kandungan makanan yang sehat harus memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti gizi, protein, nutrisi dan mineral. Sementara dari cara mengonsumsinya meliputi soal porsi makanan yang tidak berlebih-lebihan. Untuk diketahui, segala sumber penyakit pada diri manusia mayoritas berasal dari organ lambung, sementara faktor yang menimbulkan penyakit di dalam lambung berasal dari makanan.
4.      Istirahat yang cukup.
Tubuh kita tidak hanya untuk dipakai bekerja secara terus menerus, harus pula diperhatikan untuk mengistirahatkannya. Apabila tubuh kita dipaksa untuk terus bekerja tanpa istirahat yang cukup, maka akan terjadi efek lelah yang berlebihan. Efek ini disebabkan oleh batas kesanggupan tubuh kita telah melebihi batas normalnya. Pada saat tubuh sedang “down” seperti ini, maka penyakit dapat dengan mudah menghinggapi tubuh kita.
5.      Pikiran Positif.
Kemampuan untuk selalu memandang sesuatu hal dengan optimis dan menerima apa yang terjadi dengan pikiran yang terbuka. Hal ini membuat kita senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang diberikan kepada kita.
Manfaat Menjalani Pola Hidup Sehat
  1. Fungsi organ-organ tubuh terjaga dengan baik tanpa mengalami gangguan
  2. Meminimalisir atau bahkan dapat menghindar dari penyakit
  3. Membuat tubuh nampak Awet muda (mengurangi/menghindari gejala penuaan dini)
  4. Mudah berkonsentrasi dalam beraktivitas
KESEHATAN LINGKUNGAN
SANITASI
Sanitasi adalah perilaku hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Ruang lingkup pengelolaan sanitasi meliputi 7 aspek berikut ini:
1.       Penyediaan Air
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah penyediaan air bersih. Sebagaimana diketahui, air merupakan daya penopang utama kehidupan manusia. Air bersih terutama digunakan untuk minum dan mencuci. Dapat dibayangkan, apabila air yang digunakan untuk minum dan mencuci tidak memenuhi standar kebersihan air, atau bahkan tercemar oleh berbagai bakteri, maka kesehatan manusianya akan terganggu.
Dalam rangka mengetahui masalah kebersihan air, maka perlu memahami soal hal-hal yang menjadi penyebab pencemaran air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, sumur dan/atau air tanah yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Pencemaran air merupakan masalah global utama saat ini. Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Penyebab pencemaran air di antaranya:
  • Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air.
  • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air. Limbahnya mengandung logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • pencemaran air oleh sampah
Dampak/penyakit yang muncul dari ketiadaan air bersih, di antaranya:
  • Diare. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih.
  • Penyakit cacingan.
2.      Pengelolaan Limbah
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat.
Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.
Karakteristik limbah:
  1. Berukuran mikro
  2. Dinamis
  3. Berdampak luas (penyebarannya)
  4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
 3.      Pengelolaan Sampah
Hakikatnya, sampah juga bagian dari limbah, yakni bahan buangan hasil dari suatu kegiatan atau produksi. Sampah menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di kota-kota besar yang padat penduduk.
Sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah bahan buangan yang dapat diurai kembali oleh tanah, seperti kulit pisang, dedaunan, dsb. Sampah Anorganik adalah bahan buangan yang tidak dapat diurai oleh tanah, mengandung bahan-bahan kimiawi yang bahkan tidak dapat diurai untuk jangka waktu 100 tahun, seperti plastik, stirofoam, kaleng minuman, dsb.
Pengolahan sampah meliputi:
  • Kontrol produksi konsumsi. Sampah, terutama paling banyak, dihasilkan oleh aktivitas manusia dalam hal konsumsi. Maka, sebisa mungkin upaya pertama untuk mengelola sampah adalah mengontrol konsumsi terhadap makanan-makanan yang dapat menghasilkan sampah.
  • Pengumpulan sampah. Sampah perlu dikumpulkan di tempat khusus yang terletak cukup jauh dari rumah-rumah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terganggu oleh bau, sebaran lalat berpenyakit, dsb.
  • Pemilahan. Sampah yang telah dikumpulkan perlu dipilah. Setidak-tidaknya dipilah berdasarkan kemampuan tanah dalam mengurai sampah tersebut, yakni sampah organik dan anorganik.
  • Pengolahan. Sampah-sampah yang sudah dipilah kemudian dapat diolah kembali menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk. Sedangkan sampah anorganik dapat diolah kembali menjadi barang-barang rumah tangga, seperti tas, sepatu plastik, keset, dsb.
4.      Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan berarti mengontrol hal-hal yang berkenaan dengan pengadaan makanan, meliputi kebersihan bahan-bahan, alat-alat, tempat dan proses yang higienis.
5.      Pencegahan Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Dampak pencemaran udara bagi kesehatan.
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya: asma, bronkhitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
6.      Pencegahan dan kontrol pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak; zat kimia, atau limbah; air limbah industri  yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan, misalnya kerusakan otak, kerusakan ginjal, keracunan hati, gangguan saraf otot. Dampak yang ringan misalnya, sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
7.      Kontrol vektor (hewan-hewan yang menyebarkan atau menularkan penyakit).
Vektor merupakan binatang pembawa Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, ricketsia, virus, protozoa dan cacing, serta menjadi perantara penularan penyakit tersebut. Pencemaran karena vektor adalah terjadinya penularan penyakit melalui binatang yang dapat jadi perantara penularan penyakit tertentu akibat kondisi pencemaran vektor penyakit, antara lain:
  1. Perubahan lingkungan fisik seperti pertambangan, industri dan pembangunan perumahan yang mengakibarkan berkembang biaknya vektor penyakit
  2. Sistim penyediaan air bersih dengan perpipaan yang belum menjangkau seluruh penduduk sehingga masih diperlukan container untuk penyediaan air.
  3. Sistem drainase permukiman dan perkotaan yang tidak memenuhi syarat sehingga menjadi tempat perindukan vektor
  4. Sistem pengelolaan sampah yang belum memenuhi syarat menjadikan sampah menjadi sarang vektor
  5. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dalam pengendalian vektor penyakit secara kimia beresiko timbulnya keracunan dan pencemaran lingkungan serta resistensi vektor
Beberapa jenis serangga merupakan vektor utama atau vektor penting dari penyakit-penyakit, di antaranya:
  1. Nyamuk
Penyakit yang dibawa oleh vektor nyamuk antara lain:
  • Malaria
Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan “vektor”) secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia.
  • ·         Demam Berdarah
Nyamuk Aedes aegypti adalah vector penyakit demam berdarah (DBD) yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang cukup meresahkan karena tingkat kematian akibat penyakit ini cukup tinggi. Sampai saat ini, penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DBD terutama pada musim penghujan. Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Filipina pada tahun 1953. Sedangkan penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972.
  • ·         Elephantiasis (Kaki Gajah)
Wucheria sp. adalah Golongan nematoda yang dapat menyebabkan penyakit elephantiasis dengan gejala peradangan dan penyumbatan saluran getah bening serta disertai dengan demam. Vektor berupa nyamuk jenis culex fatigans, aedes aegypty dan anopheles sp. Upaya pendegahan dengan menghindari gigitan, pemberantasan nyamuk dan pengobatan penderita.
2.      Lalat
Lalat adalah Vektor Mekanis dan Biologi. Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Bidang Ilmu Penyakit Hewan, Universitas Gadjah Mada, Prof R Wasito MSc menjelaskan bahwa lalat memang vektor (pembawa) virus flu burung. Bahkan, ujarnya, lalat ada kemungkinan berfungsi sebagai vektor mekanis dan vektor biologi dari virus Avian influenza (AI) ini. Vektor mekanis, maksudnya lalat bisa membawa virus AI ke mana-mana sedangkan vektor biologi maksudnya virus ini bisa masuk ke tubuh lalat dan berkembang di tubuh lalat.
.
3.      Burung/Angsa
Burung merupakan hawan kelas aves yang memiliki potensi sebagai vekor penyakit, hal ini disebabkan burung memiliki kemampuan untuk berimigrasi dari suatu tempat ke tempat lain. Sehingga kemungkinan burung membawa bibit penyakit yang dapat berupa virus (virus flu burung) ataupun bakteri. Mengingat, burung-burung tersebut biasanya tersebar di pantai laut Pulau Jawa dan daerah lain yang banyak persediaan makanan burung.
Penyakit yang ditimbulkan oleh burung yang baru-baru ini menimpa Indonesia adalah FLU BURUNG. Wabah ini disebabkan oleh virus flu tipe H2N2 dan H5N1.
4.      Mamalia piaraan
Hewan yang banyak digemari dan dipelihara oleh banyak orang ternyata dapat menularkan penyakit melalui gigitan, cakaran, sehingga perlu diwaspadai bagi pamelihara memelihara satwa, karena barangkali satwa itu terinveksi penyakit (vector penyakit) dan berisiko melakukan penularan pada manusia.
Jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh satwa antara lain:
  • Hepatitis
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata, karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam penderita hepatitis.
  • ·         Tuberculosa (TBC)
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang. TBC adalah penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
  • ·         Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain (1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
  • ·         Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya. Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang, orangutan, dan lain-lain.

2 komentar:

  1. ide yang sangat baik telah telah anda bagikan disini, dari sini saya bisa mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga. segala sesuatu yang ada di sini saya akan membuat sumber referensi, terima kasih teman-teman.

    Vimax Asli Vimax Asli

    BalasHapus
  2. makasih gan, bisa buat tugas sekolah :) thanks yaaaa :D
    sehatisme

    BalasHapus